mandailing
  Willem Iskandar
 
Willem Iskander lahir di Pidoli Lombang pada bulan Maret 1840. Nama kecilnya adalah Sati, sedangkan gelarnya adalah Sutan Iskandar.

Willem Iskander adalah salah seorang putra Nasution turunan Sutan Diaru (nenek moyang marga Nasution) dari generasi ke-11 marga Nasution.

Pada usia 13 tahun Willem Iskander sekolah di sekolah rendah selama kurang lebih 2 tahun di Panyabungan. Menurut Basyral Hamidy Harahap dalam bukunya Sibulus-Bulus Sirumbuk-Rumbuk (edisi Dwi Bahasa) kemungkinan besar Willem Iskander adalah guru paling muda dalam sejarah dunia pendidikan Indonesia karena sudah mulai aktif mengajar pada usia 15 tahun.

 

Dalam usia semuda itu, Willem Iskander telah memperoleh banyak pengalaman selama dua tahun menjadi guru sekaligus sebagai sekretaris kantor pusat pemerintahan Mandailing-Angkola (1855-1857).

Alexander Philippus Godon (Asisten Residen Mandailing Angkola) pada masa itu kembali ke Negeri Belanda sekitar Pebruari 1857 dan beliau membawa Willem Iskander turut serta untuk meneruskan pelajarannya pada salah satu sekolah guru di Belanda.

Ijazah guru bantu (hulponderwijzer) diperoleh Willem Iskander pada bulan Oktober 1860 dan beliau terpaksa kembali ke tanah air karena sakit.

Oktober 1862 Sekolah Guru Bumi Putera resmi berdiri di Tano Bato (sekarang di Kecamatan Panyabungan Selatan). Sekolah ini dipimpin langsung oleh Willem Iskander kurang lebih selama 12 tahun sebelum akhirnya sekolah ini direncanakan pemidahannya ke kota Padang Sidimpuan.

 
  Today, there have been 1 visitors (1 hits) on this page!  
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free